SELF-DEVELOPMENT
Sulit Kendalikan Diri? Coba Kenali Trigger Emosionalmu
Mengelola emosi bukanlah hal yang mudah, terutama ketika kita berhadapan dengan situasi yang memicu reaksi otomatis dari dalam diri sendiri. Dalam psikologi, pemicu ini disebut trigger emosional—yaitu kondisi, perkataan, tindakan, atau situasi yang membuat seseorang memberikan respons emosional berlebihan karena berkaitan dengan pengalaman masa lalu.
Menurut penelitian dari University of Basel, perempuan cenderung memiliki respons emosional yang lebih kuat dibanding laki-laki karena perbedaan struktur otak. Kondisi ini juga dibahas oleh National Geographic Indonesia, yang menjelaskan bahwa sensitivitas emosional perempuan berhubungan erat dengan proses biologis serta cara otak memproses memori dan pengalaman.
Namun, baik laki-laki maupun perempuan, siapa pun bisa memiliki trigger emosional. Hal yang membedakan hanyalah bagaimana seseorang menyadarinya dan kemampuan untuk mengelolanya.
Artikel ini akan membantu kamu mengenali apa itu trigger emosional, bagaimana ciri-cirinya, serta langkah efektif untuk mengelola emosi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Apa Itu Trigger Emosional?

sumber: Pexels
Trigger emosional adalah segala sesuatu yang memicu reaksi emosional intens, seperti takut, marah, cemas, atau sedih. Pemicu ini sering kali berakar pada pengalaman masa lalu yang traumatis atau tidak menyenangkan.
Misalnya, kecemasan saat harus presentasi karena dulu pernah dicemooh di depan umum, kepanikan saat bertemu orang karena pernah menghadapi ancaman dari orang tak dikenal, atau mudah sedih karena pernah mengalami kehilangan.
Menurut Healthline, trigger emosional dapat menyebabkan reaksi fisik seperti:
Detak jantung meningkat
Otot menegang
Tangan gemetar
Sakit perut atau sulit bernapas
Reaksi ini merupakan respons alami tubuh yang mencoba melindungi diri. Hanya saja, trigger emosional yang tidak dikenali dapat mengganggu produktivitas dan hubungan sosial.
Bagaimana Cara Mengenali Trigger Emosional?

sumber: Pexels
Langkah pertama untuk mengelola emosi adalah mengenali sumber pemicunya. Berikut cara mengetahui apakah emosi yang muncul adalah bagian dari trigger emosional:
1. Refleksi Kapan Reaksi Itu Muncul Pertama Kali
Tanyakan pada diri sendiri: “Kapan saya pertama kali merasakan emosi ini?”
Jika reaksi tersebut berkaitan dengan memori masa lalu, besar kemungkinan itu adalah trigger.
2. Perhatikan Reaksi Fisik
Jika tubuh Anda merespons secara ekstrem—berdebar, tremor, atau pusing—itu tanda kuat bahwa ada pemicu emosional. Meskipun terkesan sepele, tetapi tanda-tanda reaksi secara fisik di luar juga bisa berhubungan dengan sesuatu yang terjadi di dalam dirimu lho. Makanya kamu harus hati-hati dan perhatikan dengan saksama, WAWgirls.
3. Evaluasi Kondisi Saat Ini
Apakah situasi yang kamu hadapi sebenarnya berbahaya?Atau kamu merasa takut karena pengalaman lama yang belum terselesaikan?
Konsultasi dengan tenaga ahli seperti psikolog juga sangat disarankan apabila trigger emosional sudah mengganggu rutinitas sehari-hari.
Cara Mengelola Trigger Emosional (Jangka Pendek)

sumber: Pexels
Ketika emosi muncul secara tiba-tiba, kamu butuh teknik yang bisa membantu menstabilkan diri dalam hitungan menit.
1. Terima Emosi yang Datang
Menerima perasaan adalah langkah penting. Katakan pada diri sendiri:“Aku sedang cemas, dan itu tidak apa-apa.”
Melalui penerimaan, kamu bisa membantu otak kembali rasional dan menurunkan intensitas emosi.
2. Ambil Jeda dan Bernapas
Jika memungkinkan, tinggalkan semua rutinitas sebentar. Atur napas perlahan:Tarik 4 detik — Tahan 2 detik — Buang 6 detik.
Teknik ini akan membantu menenangkan sistem saraf.
3. Berpikir Positif dan Rasional
Sadari bahwa orang lain mungkin tidak bermaksud memicu Anda.
Trigger dapat muncul karena pengalaman Anda, bukan karena niat buruk orang lain. Pikiran yang positif dan rasional bisa menjadi solusinya.
4. Sampaikan Perasaan dengan Tenang
Jika situasinya memungkinkan, bicarakan dengan orang yang memicu emosi Anda—dengan nada sopan dan jelas. Komunikasi yang baik dapat mencegah trigger serupa terulang.
Cara Mengelola Trigger Emosional (Jangka Panjang)

sumber: Pexels
Mengatasi trigger emosional secara bertahap adalah proses yang membutuhkan konsistensi. Berikut langkah efektifnya:
1. Praktikkan Mindfulness
Mindfulness membantu Anda fokus pada “kini”, bukan masa lalu.
Latihan sederhana seperti meditasi 5 menit per hari bisa meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi intensitas trigger.
2. Menulis Jurnal Emosi
Tuliskan apa yang kamu rasakan setiap hari:
Apa emosi yang dirasakan?
Penyebab munculnya emosi?
Bagaimana reaksi tubuh terhadap emosi?
Bagaimana Anda mengatasi emosi tersebut?
Catatan ini akan membantu Anda mengenali pola dan memahami diri lebih baik.
3. Pertimbangkan Terapi Profesional
Jika trigger sangat mengganggu pekerjaan, hubungan sosial, atau kesehatan mental, mencari bantuan terapis adalah pilihan terbaik. Terapi bisa membantu mengurai trauma dan membangun mekanisme coping yang sehat.
Memiliki trigger emosional bukanlah kelemahan. Justru, mengenalinya adalah langkah penting untuk memahami diri sendiri. Dengan menerima emosi, mengambil jeda, berpikir positif, serta mempraktikkan mindfulness, Anda dapat kembali mengendalikan hidup dan produktivitas.
Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.
Ikuti ragam kegiatan kami melalui:
Instagram: @wewaw.id
LinkedIn: WEWAW Indonesia
TikTok: @wewaw.id
Website: wewaw.org








