WEWAW
5 Langkah Menjadi Negosiator Andal untuk Karier dan Bisnis yang Lebih Sukses
Dalam dunia profesional, kemampuan negosiasi menjadi salah satu keterampilan yang sangat berharga. Baik dalam membangun karier maupun mengembangkan bisnis, negosiasi membantu kita mendapatkan kesepakatan terbaik tanpa merugikan pihak lain. Tidak heran jika banyak pemimpin sukses dan profesional andal selalu menekankan pentingnya melatih skill ini sejak dini.
Negosiasi bukan hanya soal memenangkan argumen, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, menjaga hubungan baik, dan menciptakan solusi yang menguntungkan semua pihak. Dengan teknik yang tepat, kamu bisa lebih percaya diri saat menghadapi atasan, rekan kerja, klien, hingga mitra bisnis. Kemampuan ini bahkan bisa menjadi faktor pembeda yang mempercepat perkembangan karier maupun pertumbuhan usaha.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lima langkah penting menjadi negosiator dari Stuart Diamond, seorang profesor di Wharton University sekaligus penulis buku Getting More: How to Negotiate to Achieve Your Goals in the Real World, yang menjadi salah satu New York Times Best Seller. Diamond sudah mengajarkan keterampilan negosiasi lebih dari dua dekade dan dikenal sebagai praktisi yang kredibel.
Mengapa Negosiasi Penting dalam Karier dan Bisnis?

Sumber: Pexels
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan negosiasi sebagai proses tawar-menawar antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan. Pihak-pihak ini bisa berupa individu, kelompok, hingga organisasi. Tujuan akhirnya adalah mencapai win-win solution yang memberi manfaat bagi kedua belah pihak.
Negosiasi bukan hanya tentang tawar-menawar harga dalam transaksi bisnis, melainkan juga keterampilan hidup yang dapat memengaruhi kesuksesan seseorang di dunia profesional. Menurut Harvard Business Review, kemampuan bernegosiasi yang baik dapat berdampak signifikan pada perkembangan bisnis maupun karier jangka panjang.
Contoh nyatanya dapat dilihat dalam dunia kerja. Bayangkan kamu ingin melanjutkan studi formal sambil tetap mempertahankan pekerjaan. Dengan melakukan negosiasi yang baik bersama HRD, kamu bisa mendapatkan cuti atau fleksibilitas kerja yang mendukung pengembangan diri.
Kesepakatan seperti ini bukan hanya menguntungkanmu, tetapi juga memperlihatkan bahwa kamu adalah karyawan yang berorientasi pada masa depan dan peningkatan kompetensi.
Baca juga 3 Alasan Kolega Ghosting, dan Cara Menghadapinya!
5 Langkah Menjadi Negosiator Andal untuk Karier dan Bisnis

Sumber: Pexels
1. Samakan Persepsi dengan Lawan Negosiasi
Salah satu kesalahan umum dalam negosiasi adalah terburu-buru menyampaikan penawaran tanpa memahami cara pandang lawan bicara. Stuart Diamond menekankan pentingnya menyamakan persepsi terlebih dahulu.
Untuk mencapai kesamaan persepsi, kamu bisa melakukan riset mengenai latar belakang lawan negosiasi baik itu individu maupun perusahaan. Misalnya, jika kamu akan melakukan negosiasi kerja sama bisnis, pelajari terlebih dahulu visi, misi, dan gaya komunikasi mereka. Setelah itu, cobalah membangun percakapan ringan agar tercipta suasana nyaman sebelum masuk ke inti pembahasan.
Pendekatan ini membuat lawan bicara merasa dihargai. Mereka akan lebih terbuka menerima ide atau penawaranmu karena merasa kamu benar-benar memahami kebutuhan mereka.
2. Arahkan, Bukan Perintahkan
Negosiasi yang efektif bukanlah tentang siapa yang paling dominan, melainkan bagaimana cara mengarahkan percakapan ke arah yang diinginkan tanpa terkesan memaksa.
Diamond menyarankan agar kita tidak secara langsung “menyodorkan” permintaan, tetapi membingkai argumen dengan cara yang membuat lawan negosiasi merasa keputusan itu lahir dari mereka. Misalnya, saat kamu ingin meyakinkan atasan untuk memberikan tunjangan tambahan, cobalah membangun argumen dengan data, fakta, dan manfaat yang juga akan dirasakan perusahaan.
Dengan pendekatan ini, kesepakatan tercipta secara alami karena lawan bicara merasa memiliki andil dalam pengambilan keputusan. Strategi ini lebih efektif dibandingkan perintah langsung yang berpotensi menimbulkan resistensi.
3. Jaga Netralitas dan Bangun Kepercayaan
Dalam situasi negosiasi yang melibatkan banyak pihak, sangat mudah terbawa arus dan menunjukkan keberpihakan. Namun, sikap netral justru merupakan kunci penting agar kamu bisa menjaga kredibilitas di mata semua pihak.
Sikap netral berarti mampu mendengarkan semua perspektif tanpa menghakimi, serta mencari jalan tengah yang bisa diterima semua pihak. Saat suasana mulai memanas, hindari kalimat seperti “Coba tenang dulu” karena justru bisa memperburuk keadaan. Lebih baik gunakan pendekatan empatik dengan menunjukkan pemahaman terhadap emosi lawan negosiasi.
Setelah kesepakatan tercapai, jangan berhenti di situ. Jagalah kepercayaan yang sudah terbentuk dengan menepati janji. Kepercayaan adalah modal penting yang akan membuka lebih banyak peluang kerja sama di masa depan.
Baca juga Dilema Antara Skill, Passion, dan Cuan: Mana yang Perlu Diprioritaskan?
4. Gunakan Standar Lawan Negosiasi
Jika negosiasi menemui jalan buntu, kamu bisa menggunakan standar atau aturan yang dipegang oleh pihak lawan sebagai dasar penawaran. Cara ini membuat argumenmu lebih relevan karena sesuai dengan nilai yang mereka junjung.
Misalnya, ketika perusahaan memiliki kebijakan untuk membantu karyawan yang mengalami kesulitan finansial, kamu bisa menjadikan hal tersebut sebagai acuan permintaan.
Dengan begitu, lawan negosiasi akan lebih mudah memahami posisi dan kebutuhanmu. Strategi ini juga meningkatkan peluang tercapainya kesepakatan karena mereka merasa keputusan tetap berada dalam koridor aturan mereka.
5. Bangun dan Jaga Kepercayaan Setelah Kesepakatan
Menepati janji setelah negosiasi adalah langkah penting untuk menjaga reputasi profesionalmu. Kepercayaan yang sudah diberikan lawan negosiasi tidak boleh disia-siakan, karena hal itu menjadi dasar hubungan jangka panjang.
Ketika kamu konsisten memenuhi komitmen, orang lain akan melihatmu sebagai sosok yang kredibel dan dapat diandalkan. Reputasi positif ini akan membuka lebih banyak peluang kerja sama di masa depan, baik dalam lingkup bisnis maupun karier. Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang kamu bangun, semakin besar pula kesempatanmu untuk berkembang dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Negosiasi bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan investasi penting dalam membangun karier dan bisnis jangka panjang. Dengan mengikuti lima langkah dari Stuart Diamond, yakni menyamakan persepsi, mengarahkan tanpa memerintah, menjaga netralitas, menggunakan standar lawan, dan membangun kepercayaan, kamu bisa meningkatkan kualitas interaksi profesional sekaligus memperkuat kredibilitas pribadi. Jadi, sudah siapkah kamu melatih kemampuan negosiasi untuk masa depan yang lebih gemilang?
Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.
Ikuti ragam kegiatan kami melalui:
Instagram: @wewaw.id
LinkedIn: WEWAW Indonesia
TikTok: @wewaw.id
Website: wewaw.org