Dalam hidup, setiap orang pasti pernah berhadapan dengan rasa bersalah, penyesalan, atau luka emosional yang sulit dilepaskan. Salah satu bentuknya adalah menyalahkan diri sendiri.

Menurut dr. Patricia Lukas Goentoro, seorang spesialis kesehatan anak dan remaja, menyalahkan diri sendiri dapat menghambat seorang individu untuk berkembang menjadi lebih baik karena terus meragukan kemampuan yang dimiliki.

Di sinilah praktik Ho'oponopono hadir sebagai jalan penyembuhan batin melalui mantra sederhana yang penuh makna. WAWgirls, apakah kamu sudah familiar dengan istilah ini? Kalau belum, simak artikel ini sampai habis, ya.

Apa Itu Ho'oponopono?

Ho'oponopono adalah sebuah tradisi penyembuhan kuno yang berasal dari budaya dan bahasa Hawaii. Kata "Ho'oponopono" secara harfiah berarti “untuk memperbaiki kesalahan” atau “perbaiki itu”. Istilah ini berasal dari kata “Ho’o” yang bermakna akibat dan “Ponopono” yang berarti kesempurnaan.

Ho’oponopono merupakan teknik penyembuhan diri yang membantu seseorang melepaskan kesalahan sekaligus membebaskan diri dari kenangan buruk. Istilah ini dipopulerkan oleh seorang terapis dan guru bernama Ihaleakala Hew Len. Ia dipercaya menangani sebuah paviliun yang dihuni para pelaku tindak kriminal dengan gangguan mental.

Ia merawat para pasien dengan teknik Ho’oponopono, yang dimulai dari menelaah rekam medis mereka, lalu membimbing untuk mengucapkan empat kalimat dari teknik ini secara berulang. Perlahan, kondisi mental para kriminal membaik karena berdamai dengan kesalahan masa lalu, dan suasana hati mereka pun menjadi lebih tenang.

Baca juga: 5 Kalimat Positif untuk Karier Agar Makin Bersinar

Mantra Ho'oponopono: Empat Kalimat Penyembuh

(Sumber: www.pexels.com)

Bagi sebagian orang, empat kalimat Ho’oponopono berikut ini terasa sangat kuat hingga ketika diucapkan dengan penuh perhatian, tak jarang membuat mereka meneteskan air mata.

“I am sorry. Please, forgive me. I am grateful. I love you.”

Setiap kalimat di atas memiliki makna mendalam, sehingga sebaiknya diucapkan perlahan dan penuh kesadaran. Carilah tempat yang tenang dan nyaman, pejamkan mata, lalu tarik napas dalam. Ucapkan kalimat demi kalimat dengan jeda sejenak agar maknanya bisa dirasakan lebih dalam. Berikut penjelasannya.

1. I am Sorry

Kalimat ini menjadi wujud pengakuan atas kesalahan yang pernah menimbulkan kerugian bagi orang lain. Meski tidak selalu disampaikan secara langsung, ucapan ini mencerminkan niat untuk memperbaiki keadaan. Karena itu, “I am Sorry” menjadi langkah awal dalam Ho’oponopono, di mana proses memaafkan diri dimulai dari keberanian untuk mengakui kesalahan.

2. Please, forgive me

Setelah mengakui kesalahan, langkah berikutnya adalah memohon maaf, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Terus-menerus menyalahkan diri hanya akan melemahkan kondisi fisik dan emosional. Dengan meminta maaf, kamu tidak hanya melepaskan beban, tetapi juga menegaskan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Empati Penting Dalam Dunia Kerja

3. I am grateful

Setelah mengakui kesalahan dan meminta maaf, tahap berikutnya adalah mengekspresikan rasa syukur. Bersyukur karena mampu melalui proses ini dan semakin dekat pada kemampuan untuk memaafkan diri. Syukur juga dapat dipanjatkan jika permintaan maafmu diterima oleh pihak yang pernah dirugikan.

4. I love you

Langkah terakhir dalam proses memaafkan diri adalah menegaskan kasih sayang kepada diri sendiri. Setelah melalui tahap mengakui kesalahan, meminta maaf, dan bersyukur, kini saatnya menghargai setiap upaya yang telah dilakukan dengan menyatakan “I love you” sebagai bentuk penerimaan dan penghormatan pada diri.

4 Manfaat Melakukan Ho'oponopono

(Sumber: www.pexels.com)

Dilansir dari Calm Sage, teknik Ho’oponopono dapat membantumu mencapai empat hal ini.

1. Mengganti kenangan buruk dengan kenangan menyenangkan

Ketika kamu masih ada di tahap menyalahkan diri sendiri, kamu dipenuhi kenangan negatif sehingga merasa suram. Namun dengan teknik ini, kenangan buruk itu dapat kamu netralkan sehingga kamu dapat membuat kenangan baru yang lebih menyenangkan.

2. Kualitas Hubungan Semakin Baik

Jika sebelumnya hubungan dengan orang terdekat terasa renggang karena saling menyalahkan, teknik Ho’oponopono membantu mengubah cara pandang. Kamu diajak untuk memahami bahwa dalam setiap hubungan, dirimu juga memiliki peran terhadap dinamika yang terjadi. Dengan kesadaran itu, kamu lebih mudah mengakui kesalahan dan meminta maaf, sehingga hubungan pun berangsur membaik.

3. Stabilitas Emosional

Ketika terus-menerus menyalahkan diri, energi negatif akan menumpuk dan membuat emosi menjadi tidak seimbang, terlihat dari mudah marah atau cepat menyerah. Melalui teknik ini, kamu belajar melepaskan hal-hal negatif dan membuka ruang bagi pengalaman baru, sehingga lebih mudah merasakan kepuasan serta kebebasan dalam hidup.

Baca juga: Cara Membedakan Sibuk dan Produktif agar Karier Lebih Berkembang

4. Merasa Lebih Kuat

Memikirkan hal-hal negatif sering membuatmu merasa tak berdaya karena seolah tidak memiliki kendali. Dengan Ho’oponopono, kamu diajak melihat bahwa kendali itu ada di tanganmu melalui perubahan cara pandang terhadap peristiwa yang terjadi. Dari sini, tumbuh rasa mandiri yang pada akhirnya membuatmu merasa lebih kuat.

Dalam dunia yang penuh tekanan ini, mempraktikkan Ho'oponopono adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan pada diri sendiri. Karena pada akhirnya, kedamaian sejati selalu berawal dari dalam hati. Dengan memaafkan, berterima kasih, dan mencintai, hati menjadi lebih ringan dan kehidupan terasa lebih bermakna. Siap menerapkan mantra ini, WAWgirls?

Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.

Ikuti ragam kegiatan kami melalui: Instagram: @wewaw.id LinkedIn: WEWAW Indonesia TikTok: @wewaw.id Website: wewaw.org

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.