Setelah pandemi, memang faktanya dunia kerja semakin mengalami banyak perubahan dalam skala global. Salah satunya, fenomena job hopping vs job hugging yang ramai menjadi perdebatan melalui media sosial. 

Pada dasarnya, jika dulu para karyawan berpindah kerja secara massal, kini mereka lebih memilih untuk bertahan pada pekerjaan yang sekarang. Hal ini dipicu mengingat adanya ketidakstabilan ekonomi yang makin merebak di berbagai negara akibat perang, bencana, dan sebagainya. Terlebih lagi, teknologi AI yang semakin canggih dan mengancam keberadaan beberapa industri pekerjaan. 

Bahkan sebuah survei dari ZipRecruiter mencatat bahwa angka karyawan yang meragukan ketersediaan lapangan kerja meningkat hingga 38% di kuartal II (Q2) 2025. Sementara Laura Ullrich, Direktur Riset Ekonomi di Indeed Hiring Lab, menjelaskan bahwa ketidakpastian ini membuat pasar kerja cenderung menjadi stagnan baik dari sisi perekrutan maupun pengunduran diri. 

Nah kali ini, WEWAW akan bahas fenomena job hopping vs job hugging ini, mulai dari definisi dan dampaknya untuk karier, serta cara membuat keputusan dalam memilih job hopping atau job hugging

Apa itu Job Hopping dan Job Hugging?

Melansir Iberdrola, job hopping adalah fenomena di mana karyawan sering berpindah satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dengan tujuan tertentu. Misalnya, keinginan untuk menemukan tantangan baru, mendapatkan penawaran posisi dan gaji lebih tinggi, atau sekedar merasa jenuh dengan pekerjaan saat ini. 

Sementara menurut MyCareersFuture, job hugging adalah fenomena ketika karyawan mulai menetap di pekerjaan saat ini meskipun tidak merasa puas. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi, PHK massal, atau keengganan untuk menghadapi perubahan. 

sumber: Freepik

Dampak Job Hopping vs Job Hugging

  1. Pengembangan diri

Sesuai dengan sifat alami job hopping yang sering berpindah-pindah, kemungkinan karyawan dapat mengalami pertumbuhan yang cepat karena mendapatkan banyak exposure terhadap sistem, tantangan, dan industri kerja yang berbeda. Alhasil, mereka jadi lebih mudah adaptif dan memiliki skill yang variatif. 

Sementara, job hugging memungkinkan karyawan untuk membangun skill yang lebih kuat dan mendalam. Terutama jika mereka diberikan waktu untuk berkembang dan mengemban berbagai tanggung jawab baru untuk menguatkan fondasi karier. 

  1. Peluang karier

Jika melihat dari sisi peluang karier, job hopping dapat menjadi salah satu cara strategis untuk mencapai penawaran gaji dan posisi yang lebih tinggi & cepat. Pasalnya, karyawan mendapatkan kesempatan memperluas jaringan profesional dari berbagai industri dan perusahaan. 

Di sisi lain, job hugging dapat membuka peluang lebih besar secara internal, terlebih jika perusahaan cenderung stabil. Umumnya, perusahaan akan memberikan penghargaan atau benefit khusus untuk karyawan yang telah menunjukkan hasil kerja yang baik dan konsisten seperti kenaikan gaji atau jabatan, dan pemberian bonus.

  1. Budaya kerja

Mengingat kebiasaan para karyawan job hoppers yang mendapatkan exposure dari berbagai tempat, ini membuat mereka menjadi lebih adaptif juga terhadap perubahan. Selain itu, mereka juga cenderung memiliki kelincahan mental yang kuat karena terbiasa menghadapi lingkungan baru, sistem kerja yang berbeda, dan tantangan yang dinamis. 

Sebaliknya, untuk karyawan job huggers, mereka lebih unggul dalam membangun relasi kerja yang kuat dan mempertahankan kinerja yang konsisten. Alhasil, resiliensi dan komitmen mereka juga lebih kokoh dalam bertahan di masa-masa sulit dan menantang. 

Baca juga Personal Branding untuk Fresh Graduate: Cara Menonjol di Tengah Persaingan Kerja


Cara Membuat Keputusan Karier yang Tepat

Sumber: Freepik

  1. Mulai dengan evaluasi diri terlebih dahulu

Jika saat ini merasa stuck atau ingin mencoba hal baru, mungkin kamu bisa mengevaluasi kembali kondisi karier sekarang dan rencana ke depannya. Mengutip Tara Ceranic Salinas, seorang professor business ethics & ketua departemen manajemen di Knauss School of Business, University of San Diego, coba kenali aspek-aspek dari pekerjaan sekarang yang mungkin terasa kurang memuaskan. 

  1. Upgrade skill

Setelah mengeksplor pekerjaan mana yang menarik minat, saatnya mencari tahu skill-skill yang dibutuhkan dalam peran baru tersebut. Misalnya, mengikuti course online, mendapatkan sertifikasi atau bergabung training tambahan yang disediakan oleh perusahaan saat ini. 

Baca juga Wajib Tahu, 5 Hard Skill Paling Dicari Ini Bisa Dipelajari Secara Otodidak

  1. Lakukan konsultasi

Untuk mencari tahu tren yang sedang terjadi, kamu boleh juga berkenalan dengan para ahlinya di bidang yang diincar. Selain itu, berkonsultasi dengan atasan dapat menekankan tujuan yang ingin dicapai dalam karier serta peluang yang tepat. 

  1. Atur tujuan

Selanjutnya, mulai atur tujuan secara jangka pendek & panjang. Hal ini dilakukan agar kamu bisa semakin memahami posisimu di perusahaan saat ini, atau apa saja faktor-faktor yang berpotensi mendorong untuk mengambil jalur baru. 

  1. Sesuaikan dengan situasi dan kondisi

Dilansir dari Kompas, Jaya Darmawan, peneliti ekonomi dari Center of Economic and Law Studies, menilai bahwa job hopping dan job hugging tetap harus diterapkan sesuai situasi dan kondisi. Oleh sebab itu, kamu pun harus selalu bersiap-siap dalam menghadapi perubahan di lapangan. 

Pada akhirnya, baik job hopping maupun job hugging punya kelebihan masing-masing. Jadi, tidak ada pilihan yang benar atau salah. Hal terpenting adalah memahami kebutuhan, tujuan, dan kondisi kariermu saat ini sebelum membuat keputusan tepat untuk pengembangan karier. 

Siap memetakan perjalanan karier selanjutnya, WAWgirls?

Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.

Ikuti ragam kegiatan kami melalui:

Instagram: @wewaw.id

LinkedIn: WEWAW Indonesia

TikTok: @wewaw.id

Website: wewaw.org



Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.