Di era digital, personal branding kini menjadi strategi penting agar lebih menonjol dan dipercaya oleh banyak orang. Baik kamu seorang profesional, freelancer, atau pebisnis, cara kamu menampilkan diri di dunia online bisa menentukan peluang karier dan bisnis ke depannya.

Sayangnya, masih banyak yang melakukan kesalahan dalam membangun citra diri. Nah, kali ini WEWAW akan membahas perbedaan personal branding karier dan bisnis, serta kesalahan yang perlu kamu hindari agar brand-mu benar-benar berdampak.

Perbedaan Personal Branding Karier dan Bisnis

sumber: unsplash

Melansir Ramotion, sebuah agensi design & teknologi, berikut tiga aspek utama yang berbeda dalam personal branding karier dan bisnis:

Tujuan utama

Personal branding karier lebih fokus pada cerita di balik individu tersebut. Mulai dari pengalaman profesional, skill, dan kepribadian yang dimiliki. Di sisi lain, branding bisnis akan lebih fokus pada produk, layanan, serta visi-misi suatu perusahaan.

Cara berkomunikasi

Tentunya, cara berkomunikasi dalam personal branding karier dan bisnis berbeda. Hal ini disebabkan cara membangun citra diri untuk karier bergantung pada pembawaan masing-masing individu. Alhasil, ada beberapa profesional memanfaatkan cara komunikasi yang lebih personal, informal, dan straightforward untuk membangun hubungan yang lebih relate dan intens dengan audiens.

Sementara, personal branding bisnis cenderung menggunakan metode komunikasi yang lebih formal, profesional, dan masih umum agar dapat menjangkau target audiens yang lebih luas.

Strategi branding

Karena tujuan personal branding para profesional lebih mengarah untuk membangun hubungan yang dekat dengan audiens, biasanya mereka melakukan branding dan promosi di sosial media secara organik. Sebaliknya, branding bisnis akan memanfaatkan platform yang lebih luas untuk mempromosikan merek, seperti advertising, digital marketing, dan public relations, khususnya jika memiliki modal yang cukup kuat.

Baca juga: 5 Modal Utama Jadi Content Creator Sukses: Panduan Awal untuk Pemula

5 Kesalahan Personal Branding yang Perlu Kamu Hindari

1. Tidak menentukan tujuan yang jelas

Kesalahan yang masih sering dilakukan banyak orang dalam menentukan personal branding karier dan bisnis adalah tidak memiliki arah tujuan branding yang jelas. Padahal, tujuan itu penting untuk menentukan arah konten yang dibuat agar tetap konsisten dan sesuai dengan kemampuanmu.

Contohnya, jika kamu adalah seorang food enthusiast, berarti kamu bisa mencoba set target branding-mu sebagai pecinta makanan yang suka bahas tips masak dan review makanan. Dengan begitu, kamu bisa fokus kembangkan konten yang tepat untuk target audiens yang tepat.

2. Tidak otentik

Sering kali orang lupa untuk tetap menjadi diri sendiri dan sekedar mengikuti apa yang sedang menjadi tren. Bahkan, terlalu fokus mengejar angka engagement yang tinggi. Namun, orisinalitas yang justru jadi pembeda personal branding kamu dari orang lain. Kamu boleh mengambil inspirasi dari orang lain, tapi jangan lupa untuk tetap menyampaikan pesan dengan gaya dan kepribadianmu sendiri.

3. Tidak konsisten

Konsistensi justru jadi faktor penting dalam personal branding karier dan bisnis. Bukan sekedar konsisten dalam frekuensi menayangkan konten, melainkan harus juga konsisten dalam menyampaikan pesan branding pribadi atau bisnis.

Misalnya, kamu memutuskan untuk memposting 2-3 kali per minggu, maka lakukanlah dengan konsisten. Atau jika kamu memutuskan untuk membahas 1-2 niche konten dari awal, coba untuk tetap fokus membuat konten dengan topik utama pilihan. Boleh juga membahas topik lain selama masih relevan dengan pilihan utamamu.

Baca juga: Marketplace vs Media Sosial: Mana yang Lebih Tepat untuk Usaha Online Kamu?

Sumber: Freepik

4. Terlalu mengutamakan konten “pamer” dan estetik

Selalu ingat dengan tujuan personal branding-mu ya, WAWgirls. Jangan sampai konten branding-mu hanya dicap estetis, atau dianggap kurang empatik karena lebih sering memamerkan pencapaian dan penghasilan. Pastikan lagi kamu membawa setiap values yang ingin disampaikan dalam konten untuk membangun hubungan lebih dekat dengan target audiens.

5. Jarang evaluasi dan adaptasi

Kini dunia digital berubah semakin cepat. Konten yang trending hari ini belum tentu relevan beberapa hari kemudian. Makanya, kamu juga harus rutin evaluasi dan adaptasi, untuk terus mengasah hasil personal branding kamu.

Selain menganalisa performa konten, coba pelajari tren yang terjadi atau cari referensi-referensi untuk strategi branding selanjutnya. Lakukan evaluasi dan adaptasi secara berkala agar kamu tidak ketinggalan, ya.

Personal branding karier dan bisnis yang efektif bukan sekadar ngetren, estetik, atau serba pamer. Akan tetapi, bagaimana pembawaan **diri dan brand kamu bisa membangun kepercayaan, relevansi, dan kedekatan emosional dengan audiens.

Jangan takut untuk mencoba dan gagal, teruslah evaluasi dan belajar, ya. Siap bangun personal branding ala kamu, WAWgirls?

Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.

Ikuti ragam kegiatan kami melalui:

Instagram: @wewaw.id

LinkedIn: WEWAW Indonesia

TikTok: @wewaw.id

Website: wewaw.org



Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.