Menurut survei dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) 60,62% lulusan perguruan tinggi bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Akibatnya, sering kali para pekerja tidak bekerja secara optimal. Meski demikian, bukan berarti memilih pekerjaan di luar latar belakang pendidikanmu saat ini adalah hal yang salah.

Bagi WAWgirls yang baru lulus kuliah atau sedang mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, mungkin kamu juga masih bertanya-tanya tips memilih perusahaan pertama yang tepat. Dalam artikel kali ini, dua Mentor WEWAW akan membagikan tips dan pengalamannya sebagai referensi kamu dalam menentukan perusahaan pertama sebagai fresh graduate.

Profil Singkat Dua Mentor WEWAW: Kak Pertha & Kak Mutia

Sumber: Dokumentasi Pribadi WEWAW

Kiri: Kak Pertha - Kanan: Kak Mutia

Mentor yang pertama ialah Perthalia Rosul atau biasa disapa Pertha. Sejak awal, Pertha sudah mengincar untuk bekerja di kementerian atau BUMN. Setelah dua bulan kelulusannya, Pertha mulai mendaftar di Kementerian Luar Negeri. Seiring itu, ia juga mengirimkan lamaran kerja di 20 perusahaan berbeda. Akhirnya, ia diterima di Kementerian Luar Negeri, dan saat ini Pertha menjabat sebagai Diplomat di Consul for Information and Socio-Culture Affairs RI yang terletak di Melbourne, Australia.

Mentor selanjutnya ialah Mutia Rachmi. Dulu memiliki mimpi menjadi Product Designer, namun ****saat lulus kuliah, ia tidak dapat menemukan lowongan pekerjaan untuk posisi tersebut. Akhirnya kesempatan lain datang, ia pun memberanikan diri mendaftar di divisi Research and Development untuk produk alat musik dan furniture dari material bambu yang mewajibkan kandidat kerjanya memiliki pengalaman terhadap pengolahan material alam.

Demi membekali diri dengan pengetahuan yang mendukung, Mutia berangkat ke Bali untuk mengikuti workshop olah materi alam selama seminggu, lalu ia diterima sebagai di posisi tersebut. Perjalanan karier Mutia cukup bervariasi, hingga kini ia bekerja sebagai Business-Tech Specialist di Telkom Indonesia.

Lalu, bagaimana cara mempertimbangkan perusahaan untuk pekerjaan pertamamu, dan kesalahan apa saja yang sering dibuat lulusan baru? Simak artikel selengkapnya.

Kesalahan Umum Dalam Memilih Pekerjaan

sumber: pexels

Melansir Nova Talent, berikut beberapa kesalahan umum dalam memilih suatu pekerjaan:

1. Melamar pekerjaan tanpa kualifikasi yang sesuai

Kesalahan umum yang kerap dilakukan para fresh graduate dalam memilih pekerjaan adalah melamar pekerjaan di luar kemampuan atau kualifikasi mereka. Lebih baik fokus pada lowongan posisi yang sesuai dengan pengalaman dan keterampilan, sambil terus mengasah skill agar siap untuk peluang berikutnya.

2. Terlalu fokus pada tawaran gaji tinggi

Memang penawaran gaji besar sangat menggiurkan, tetapi jangan sampai tujuan kariermu hanya berfokus pada uang, ya. Pertimbangkan juga peluang belajar, jenjang karier, lingkungan kerja, dan potensi jangka panjang dari pekerjaan tersebut.

3. Tidak melakukan riset tentang perusahaan

Selain berkas lamaran kerja, pastikan juga kamu mengenal perusahaan dengan lebih dalam. Cari tahu dulu hal-hal terkait budaya dan nilai perusahaan, serta review karyawan yang bisa membantumu memastikan kecocokan dan kesiapanmu saat wawancara.

4. Tidak memiliki career path yang jelas

Banyak fresh graduate menerima pekerjaan apa saja tanpa tujuan karier yang jelas. Padahal, sejak awal sebaiknya kamu sudah memiliki gambaran tentang perjalanan kariermu dan menyesuaikannya dengan arah yang diinginkan.

5. Mengabaikan prospek jangka panjang

Ingat WAWgirls, saat ini industri kerja semakin kompetitif dan kerap berubah akibat perkembangan teknologi. Bekerja di industri yang sedang menurun bisa jadi jalan buntu untuk kamu. Makanya, pastikan melakukan riset tentang prospek karier jangka panjang agar tetap relevan di masa depan.

Baca juga: Growth Mindset vs Fixed Mindset: Mana yang Penting Untuk Karirmu?

Sumber: pexels

1. Utamakan pengalaman untuk berkembang

Menurut Pertha, pekerjaan tidak selalu tentang gaji atau pendapatan. Ia mengingatkan bahwa sangat penting sebagai fresh graduate untuk memperoleh pengalaman dulu dari tempat kerja yang memungkinkan kita untuk belajar sebanyak-banyaknya.

“One of the best places to work is the one that allows you to develop and to learn as much as possible.” kata Pertha.

2. Bandingkan ekspektasi diri dan reputasi perusahaan secara realistis

Pertha menjelaskan bahwa kita perlu mencari tahu bagaimana reputasi sebuah perusahaan, kemudian baru sesuaikan dengan prioritas diri sendiri. Makanya, penting untuk bisa mengelola ekspektasi dan menyiapkan diri saat masuk tempat kerja nanti.

Tentukan apa yang paling kamu prioritaskan saat mencari tempat kerja: Perusahaan dengan jam kerja yang fleksibel? Lingkungan kerja yang nyaman? Fasilitas terbaik untuk pegawai? atau kepastian jenjang karier?” tambahnya.

3. You can be picky, but realistic

Selain itu, ada satu tips memilih kerja setelah lulus kuliah yang nggak kalah penting dari Kak Pertha yakni bahwa bukan hanya kita yang memilih perusahaan, tapi perusahaan juga berhak memilih kita.

“Jadi, meskipun penting untuk memiliki beberapa standar dan kriteria perusahaan yang diinginkan, tetaplah realistis dan pertimbangkan dengan baik,” tutup Pertha.

Misalnya kamu sudah diterima di perusahan A, namun kamu masih menunggu pengumuman di perusahaan impian. Tentunya perusahaan A akan menunggu kepastian dari kamu, dan kamu perlu berpikir realistis di kondisi seperti saat ini, manakah yang menjadi keputusan terbaik untukmu?

4. Sesuaikan perusahaan dengan passion yang dimiliki

Menurut Mutia, bekerja itu sebaiknya berdasarkan apa yang kita suka, bukan karena uang semata. Hal ini sesuai dengan salah satu quote yang berbunyi “Do what you love and money will follow”.

Namun, jika WAWgirls masih belum tahu atau belum yakin dengan *passion-*mu, barangkali kamu bisa menyimak pembahasan mengenai passion di channel Youtube WEWAW.

Baca juga: Startup, Agency, dan Corporate: Mana Karier yang Cocok Untukmu?

5. Jujur terhadap kemampuan dan pengalaman.

**“**Kalau kita tidak jujur terhadap kemampuan, kemudian diminta melakukan suatu pekerjaan padahal tidak bisa, maka kamu akan memberikan kesan buruk di tahap awal,” jelas Mutia.

Tidak perlu takut untuk berterus terang jika kamu tidak memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang tersebut. Hal ini juga sebagai upaya mencegah terjadinya kesalahan dalam pengerjaan tugas tahapan penerimaan kerja.

6. Tersedia ruang untuk mengasah kemampuan

Tak jauh berbeda dengan Pertha, Mutia juga menyarankan agar memilih pekerjaan yang dapat membantu kita mengasah kemampuan sehingga mendapatkan peluang berkembang di perusahaan.

“Pilihlah pekerjaan yang memberikan ruang untuk mengasah skill kamu, terutama untuk hal yang berkaitan dengan apa yang kamu suka,” tutup Mutia.

Sebelum memutuskan untuk memilih suatu perusahaan, pahami dan tentukan apa yang sebenarnya menjadi target serta tujuan kariermu, kemudian sesuaikan dengan kemampuan yang kamu miliki.

Nah, itu dia beberapa tips fresh graduate dalam memilih perusahaan dari dua kakak mentor WEWAW yang bisa kamu jadikan referensi. Setelah itu, semuanya kembali kepada dirimu.

Berhati-hatilah dalam mengambil keputusan, mengingat ini bukan keputusan sederhana. Persiapkan dirimu dengan optimal dan bersiaplah untuk tampil WAW dalam berkarier dan berbisnis!

Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.

Ikuti ragam kegiatan kami melalui:

Instagram: @wewaw.id

LinkedIn: WEWAW Indonesia

TikTok: @wewaw.id

Website: wewaw.org

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.