Zaman semakin canggih, tapi kenapa masih banyak perempuan yang tertinggal di dunia digital? Di balik perkembangan teknologi yang serba cepat, masih banyak perempuan, terutama di daerah 3T(tertinggal, terluar, dan terdepan) yang belum dapat akses untuk berkembang di era digital. Berdasarkan data APJII tahun 2023, sebanyak 78,19% masyarakat Indonesia sudah terhubung ke internet. Namun, tingginya angka ini belum sejalan dengan pemerataan literasi digital, khususnya bagi perempuan. UNICEF (2022) menemukan bahwa remaja perempuan memiliki kecenderungan lebih rendah dalam menggunakan teknologi digital dibandingkan remaja laki-laki. Hal ini berdampak pada terbatasnya keterlibatan perempuan dalam ruang digital, baik sebagai pekerja profesional maupun kreator digital.

Selain itu, laporan Kominfo dan Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa hanya 45% perempuan Indonesia yang memiliki skor literasi digital di atas rata-rata, sedangkan pada laki-laki angkanya mencapai 55%. Ketimpangan ini mencerminkan masih kurangnya akses dan kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan digital, baik karena pengetahuan, maupun dukungan lingkungan. Terlebih, perempuan masih sering menjadi target utama kekerasan dan pelecehan siber sehingga mereka memilih untuk membatasi aktivitas secara online. 

Yuk langsung baca artikel di bawah buat tahu kenapa perempuan harus melek teknologi di dunia digital dan caranya, agar tidak ketinggalan di era digital ini.  

Alasan Perempuan Harus Melek Perkembangan Teknologi di Era Digital

Alasan Perempuan Harus Melek Teknologi

Sumber: Unsplash

Di era digital, melek teknologi menjadi kunci penting bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Transformasi dalam dunia pendidikan menjadi salah satu dampak utamanya, di mana konsep pembelajaran tidak lagi terbatas pada buku teks, melainkan melibatkan eksplorasi bebas melalui internet. Kini kamu dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan sesuai minat dan memperdalam pemahaman dengan cara yang lebih personal dan mandiri.

Selain itu, era digital menghadirkan akses global terhadap informasi, memungkinkan siswa untuk belajar dari berbagai sumber internasional dan memperoleh beragam perspektif. Fleksibilitas waktu dan tempat pembelajaran daring memberikan keleluasaan untuk menyesuaikan jadwal belajar sesuai kebutuhan. Tak hanya itu, perkembangan teknologi juga mendorong kolaborasi aktif melalui platform online yang memungkinkan diskusi, kerja sama proyek, dan interaksi dengan siapapun tanpa terhalang jarak geografis. 

Cara Melek Perkembangan Teknologi di Era Digital 

1. Sadar bahwa teknologi menjadi perangkat kehidupan sehari-hari
Teknologi perangkat sehari-hari

Sumber: Unsplash

Pertama-tama, kamu  perlu aware bahwa teknologi sekarang jadi perangkat utama yang banyak membantu kehidupan kita, mulai dari komunikasi sampai cari informasi. Contohnya, kalau hari ini kamu  pengin masak Coto Makassar, tinggal ketik aja “Resep Coto Makassar” di internet, langsung keluar berbagai versi lengkap dengan ciri khasnya. 

Bukan cuma resep, berita terbaru dari seluruh dunia juga bisa kamu akses dengan cepat. Tapi, kemudahan ini juga datang dengan konsekuensi. Kita perlu waspada terhadap risiko seperti phishing, penipuan, eksploitasi data, dan hoaks. Makanya, kunci utama dari melek teknologi adalah bijak bergawai dengan tepat agar tahu informasi mana yang kredibel dan bermanfaat.   


2. Mulai Berani Bersuara di Dunia Digital
Berani bersuara di dunia digital

Sumber: Freepik

Selanjutnya, kamu juga bisa perlahan  membangun personal branding agar semakin melek teknologi di era digital. Wajar banget jika kamu punya rasa takut dan ragu karena banyak tantangan buat tampil di dunia digital, tapi justru itulah kunci untuk mulai berkembang. 

Inilah yang dilakukan oleh Xaviera, peserta Clash of Champions by Ruangguru. Dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berdampak, kamu bisa melihat rekam jejak Xaviera terutama lewat konten - kontennya di media sosial. Kebanyakan kontennya konsisten membahas berbagai hal seperti teknologi, personal branding juga self-growth, hingga seputar membangun karier digital yang keren abis.

Nah, kamu juga bisa banget mulai bikin konten tentang hal-hal yang kamu suka. Misalnya, kamu suka baca buku fiksi, maka kamu bisa bikin konten review buku dengan bahasa dan gaya ceritamu sendiri. Konten yang jujur dan orisinil biasanya akan menarik audiens secara alami karena mereka bisa lebih relate dengan ceritamu atau suka cara kamu review buku sehingga termotivasi untuk membeli buku tersebut. Dari situ, ide-ide baru lainnya bisa muncul buat bikin konten yang lebih fresh dan siapa tahu bisa jadi sumber penghasilan buat kamu juga!


3. Bergabung dengan komunitas yang tepat 
Gabung dengan komunitas

Sumber: Freepik

Terakhir, kamu juga bisa ikut bergabung dengan komunitas yang tepat sesuai kebutuhan untuk mengembangkan skill yang dapat bermanfaat di era digital. Salah satu komunitas yang bisa menjadi langkah awal para perempuan muda  untuk belajar dan berkembang adalah WEWAW (Women Empower Women at Work). Komunitas ini aktif mendukung dan memberdayakan perempuan muda melalui mentorship, journaling digital, dan pembuatan konten sehingga meningkatkan kepercayaan diri di era teknologi.  

Walaupun masih banyak hal yang membuat ragu dan stereotip yang tak kunjung berhenti, kita harus ingat bahwa selama perbuatan kita bisa memberikan manfaat dan kebaikan bagi orang lain, maka kita harus berani menghadapi tantangan tersebut dan mulai mendobrak hambatan-hambatan dalam hidup. Jadikan teknologi sebagai alat bantu untuk berkembang, bukan sebagai penghambat.

Inilah saatnya meningkatkan peran perempuan dalam dunia digital. Bersama WEWAW, yuk ciptakan ruang yang aman, inklusif, dan saling mendukung.  Mari belajar dan bertumbuh bersama!

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.