Dengan menjamurnya berbagai platform media sosial, kini para rekruter menggunakan cara yang lebih modern untuk mencari tahu tentang para pelamar kerja. Jika sebelumnya memanfaatkan CV (Curriculum Vitae) dan sesi wawancara, para rekruter sekarang memilih media sosial sebagai platform untuk mengenali calon karyawan lebih dalam.

Melalui isi bio, konten yang diunggah, dan interaksi yang dilakukan di akun media sosial, para rekruter mendapatkan informasi tambahan tentang calon karyawan sehingga bisa dijadikan pertimbangan apakah mereka cocok menjadi bagian dari perusahaan.

Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati dalam menggunakan media sosial agar hal ini tidak menghambat proses seleksi kerjamu. Bagi WAWgirls yang penasaran cara memanfaatkan media sosial dengan baik untuk karier, berikut beberapa hal yang diperhatikan rekruter pada platform media sosial dan empat kesalahan yang perlu kamu hindari.

Hal-Hal yang Diperhatikan Rekruter dari Media Sosial

Sumber: Pexels

Menurut survei Careerbuilder (2018), sebanyak 70% pengusaha menggunakan media sosial untuk menyaring calon karyawan, sedangkan 30% untuk memeriksa karyawan yang sudah bekerja. Survei serupa dilakukan juga oleh Rahwide.org yang mengungkapkan bahwa dalam satu dekade jumlah rekruter yang mencari tahu profil calon karyawan di media sosial naik sampai 500%.

Untuk mendukung penilaian rekruter terhadap para calon karyawan di media sosial, ada beberapa hal yang diperhatikan, seperti skill yang relevan, pengaruh secara online, dan kecocokan dengan budaya perusahaan. Berikut penjelasannya.

Skill yang Relevan dengan Pekerjaan

Seringkali rekruter memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn sebagai acuan untuk menilai profesionalisme dan skill relevan para calon karyawan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Beberapa aspek penilaian itu meliputi pengalaman kerja kandidat tersebut, endorsement dari rekan kerja, serta kontribusinya dalam membagikan wawasan atau mengikuti suatu diskusi di bidang tertentu.

Kecocokan dengan Perusahaan

Tak jarang kecocokan dengan perusahaan menjadi salah satu aspek penilaian yang diperhatikan rekruter. Bahkan, melalui unggahan-unggahan media sosial, mereka bisa menilai apakah kepribadian calon karyawan tersebut selaras dengan visi dan misi yang dijunjung oleh perusahaan.

Pengaruh secara Online

Pengaruh online dapat menjadi nilai tambahan kamu di mata para rekruter, lho! Terutama jika kamu telah meninggalkan berbagai jejak positif di media sosial. Hal ini akan semakin menekankan bukti keterampilan dan keterlibatan kamu dalam menjalin hubungan dengan sesama.

Baca juga Perempuan di Era Digital: Pentingnya Melek Teknologi dan Cara Memulainya

4 Kesalahan di Media Sosial yang Bikin Rekruter Ragu Memilihmu

4 kesalahan di media sosial

Sumber: Pexels

1. Memberi komentar negatif

Mengutip Cherry Zulviyanti Riadi Lukman, psikolog Divisi Assessment Center di Pertamina Training & Consulting kepada Kumparan, interaksi yang dilakukan calon karyawan di media sosial seperti melalui kolom komentar akan kemungkinan menjadi salah satu aspek penilaian oleh rekruter.

Tujuannya untuk melihat apakah calon kandidat sering menebar kebencian atau menggunakan manfaat media sosial untuk promosi diri agar rekruter tertarik. Maka dari itu, saat membangun interaksi di media sosial, hindari penggunaan kata-kata kasar, diskriminatif, provokatif, seksis, pornografi, dan mengandung unsur SARA.

2. Konten keluhan kerja secara berlebihan

Beberapa bulan lalu, media sosial sempat ramai dengan cuitan karyawan yang mengeluhkan tentang perusahaan tempat ia bekerja pada akun base Twitter. Tentunya, sah-sah saja jika kamu merasa lelah dan mengeluh akan pekerjaanmu.

Namun, kamu tetap perlu memperhatikan kelayakan waktu dan tempat untuk menyampaikan keluhan tersebut, karena perusahaan akan lebih mengungguli calon karyawan yang optimis dan positif dalam menghadapi tantangan kerja.

Baca juga 5 Kalimat Positif Untuk Karier Agar Makin Bersinar

3. Mengkritik klien atau pelanggan

Selain perusahaan, sebaiknya kamu menahan diri dari mengeluh ataupun mengkritik klien di media sosial. Terutama karena jejak digital dapat mudah ditemukan dan sulit untuk dihilangkan secara permanen. Urusan dengan pelanggan adalah urusan profesional di tempat kerja, maka penyelesaiannya pun harus dalam ranah profesional.

4. Hindari unggahan gambar yang kontroversial

Tak jarang kita ingin mengabadikan setiap momen bersama orang-orang terdekat melalui media sosial. Pastikan kamu tidak mengunggah foto atau gambar yang dapat memberi pengaruh buruk terhadap citra sebagai seorang profesional dan berdampak kepada kariermu.

Misalnya, kamu sering mengunggah foto dari akun-akun yang bernada sarkasme atau sinisme, yang memojokkan pihak tertentu tanpa ada fakta yang valid. Ingat ya WAWgirls, tidak semua hal harus dipublikasikan di media sosial.

Itu dia empat kesalahan di media sosial yang bisa bikin rekruter ragu memilihmu. Jadi, selalu ingat ya, segala hal yang kamu tampilkan di media sosial bisa menjadi gambaran diri yang sebenarnya, terutama perilaku kita saat mengamati dan menanggapi lingkungan sekitar.

Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis. Ikuti ragam kegiatan kami melalui:

Instagram: @wewaw.id

LinkedIn: WEWAW Indonesia

TikTok: @wewaw.id

Website: wewaw.org

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.