Tahukah WAWgirls, penelitian di Universitas Princeton dan UCLA menemukan bahwa mahasiswa yang mencatat dengan tulisan tangan memiliki pemahaman dan ingatan lebih baik dibandingkan yang mencatat dengan laptop.

Menulis catatan dengan tangan memicu proses kognitif yang lebih dalam dibandingkan mengetik di laptop. Saat menulis, otak bekerja lebih aktif untuk memahami dan mengolah informasi yang didengar, lalu menyusunnya menjadi catatan. Sebaliknya, mencatat dengan laptop sering kali membuat mahasiswa hanya mengetik cepat tanpa benar-benar memproses makna dari informasi yang diterima.

Meski teknologi sudah memudahkan banyak hal, sebagian orang tetap memilih menulis catatan dengan tangan, masing-masing dengan caranya sendiri. Kalau WAWgirls belum menemukan metode paling efektif, WEWAW merekomendasikan metode Cornell untuk dicoba. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Metode Cornell?

(Gambar Walter Pauk, pencipta metode Cornell. Sumber: lancasteronline.com)

Metode Cornell adalah sistematika yang digunakan untuk membuat, mengatur, dan meninjau kembali sebuah catatan. Metode ini pertama kali diciptakan pada tahun 1950-an oleh Walter Pauk, seorang profesor asal Amerika Serikat di Universitas Cornell.

Pada mulanya, teknik ini digunakan para mahasiswa untuk mencatat materi yang diberikan oleh dosen dan diterapkan untuk proses pembelajaran di sekolah. Bagaimanapun, metode ini dapat digunakan oleh siapa saja.

Jika kamu seorang pekerja, metode ini sangat mungkin diterapkan saat rapat atau brainstorming bersama tim. Untuk mencatat hasil diskusi dalam urusan bisnis pun juga bisa dilakukan.

7 Langkah Menerapkan Metode Cornell

(Dibuat oleh tim WEWAW)

Metode ini praktis untuk diterapkan dalam kegiatan mencatat sehari-hari. Kamu tidak perlu keterampilan khusus untuk mulai menggunakannya. Cukup ikuti tujuh langkah sederhana berikut ini agar catatanmu lebih efektif.

Langkah 1: Bagi Catatan Menjadi 2 Kolom

Ciri khas dari metode Cornell ini ialah catatan yang berisikan tiga kolom. Pada masing-masing kolom ini kamu akan menuliskan informasi dan hal-hal penting yang didapatkan selama menyimak sebuah pembahasan.

Pertama, buat dua garis horizontal di bagian bawah dan atas kertas. Bagian bawah harus lebih besar daripada bagian atas. Lalu, buat garis vertikal dengan bagian kanan lebih besar daripada bagian kiri.

Untuk memudahkanmu dalam membuat garis, gunakan pensil dan penggaris agar lebih rapi. Setelah itu, kamu bisa menebalkan setiap garis menggunakan pena. Jangan lupa tuliskan juga keterangan waktu dan kegiatan pada catatan, ya.

Langkah 2: Tulis Catatan Inti di Kolom Besar

Tidak semua kolom digunakan untuk mencatat segala informasi atau materi yang kamu simak. Tiap-tiap kolom memiliki fungsinya sendiri. Di kolom yang besar inilah (sebelah kanan) kamu bisa mencatat materi atau informasi yang sudah diterima .

Karena kamu mencatat sambil mendengarkan dosen atau rekan kerja, gunakan kalimat singkat atau simbol agar lebih cepat dan efisien. Hal ini juga akan memudahkanmu dalam mengingat informasi.

Selain itu, kamu dapat merekam suara selama sesi berlangsung, sehingga jika ada poin yang terlewat, kamu bisa melengkapinya kembali di catatan.

Baca juga: Ketahui 6 Etika Mengirim Pesan Secara Profesional

Langkah 3: Tulis Kata Kunci di Kolom Kiri

Selain mencatat materi yang disampaikan, tambahkan kata kunci di kolom kiri catatan. Ini akan memudahkanmu dalam memahami apa yang sudah kamu catat. Di kolom ini, kamu juga bisa menulis istilah-istilah asing yang baru diketahui.

Misalnya, di sebuah pembahasan mengenai program beasiswa negara Eropa, terdapat beberapa program khusus dari masing-masing negara. Beasiswa pertama dari negara Italia, maka tulislah nama negara tersebut sebagai kata kuncinya, sedangkan penjelasan mengenai beasiswanya di kolom besar.

Langkah 4: Tulis Kesimpulan dan Pertanyaan di Kolom Bawah

Metode Cornell mendorong kita untuk tidak hanya menulis ulang informasi, tetapi juga memahami inti dari catatan melalui pembuatan kesimpulan. Nantinya, kesimpulan ini berisi jawaban atas tujuan dari kegiatan yang sedang berlangsung dan sebaiknya dibuat segera, baik saat atau setelah sesi berakhir.

Selain itu, penting juga untuk merumuskan pertanyaan kunci dari materi yang sudah dipahami. Hal ini bertujuan untuk memperjelas makna, menemukan keterkaitan, menjaga alur pemahaman, serta memperkuat ingatan. Menulis pertanyaan juga sekaligus menjadi langkah awal yang baik untuk analisis lebih lanjut.

Langkah 5: Jawab Pertanyaan dengan Lantang

Pada tahap keempat mencatat dengan metode Cornell, kamu sudah membuat beberapa pertanyaan di kolom ketiga. Tidak cukup menuliskannya saja, jawablah pertanyaan yang sudah kamu tulis tersebut dengan lantang.

Baca juga: Ho'oponopono: Rahasia Pengembangan Diri yang Wajib Kamu Ketahui

Langkah 6: Pertanyakan Isi Catatan

Kunci dari metode Cornell adalah berpikir kritis. Sejak awal, kamu sudah diharapkan untuk dapat memahami secara penuh informasi yang dicatat. Pertanyaan sederhana yang bisa kamu ajukan seperti apa pentingnya fakta ini? Bagaimana saya bisa menerapkannya dalam kehidupan?  dan pertanyaan kritis lainnya.

Langkah 7: Ulas Kembali Isi Catatan

Tahapan terakhir dalam metode Cornell ialah mengulas kembali catatan. Mengutip dari laman Education Corner, mengulas catatan dapat meningkatkan kemampuan dalam mengingat materi yang sudah dipelajari. Kamu bisa mengulasnya setiap akhir pekan atau di waktu senggang lainnya.

Itulah tujuh langkah dalam menerapkan metode Cornell. Dari berbagai teknik mencatat, Cornell terbukti efektif melalui penelitian dan mampu membantu kita berpikir lebih kritis saat membuat catatan. WEWAW juga menyediakan template khusus yang bisa diunduh di bit.ly/metodecornellwewaw untuk WAWgirls yang ingin langsung mempraktikkannya.

Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis. Ikuti ragam kegiatan kami melalui: Instagram: @wewaw.id LinkedIn: WEWAW Indonesia TikTok: @wewaw.id Website: wewaw.org

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.

Jadi Kontributor

Bagikan Cerita dan Wawasan di Artikel WAW

Punya pengalaman atau insight menarik? Kirimkan artikelmu dan jadilah bagian dari komunitas inspiratif WEWAW.