KARIER
Bekerja di Luar atau Dalam Negeri? Panduan Memilih yang Tepat untukmu!
Menurut International Journal of Psychology & Counselling, para fresh graduate, khususnya mahasiswa internasional, mengalami banyak kecemasan dan keraguan dalam menentukan karier. Salah satu alasannya karena mereka bingung akan bekerja di dalam atau luar negeri. 46% dari mereka merasa kurang percaya diri dengan prospek kerja jurusan yang diambil.
Untuk menjawab kebingungan tersebut, WEWAW menghadirkan dua mentor yang berpengalaman bekerja di dalam dan luar negeri. Mereka adalah Perthalia Rosul atau Pertha dan Mutia Rachmi, biasa disapa Mutia.
Pertha saat ini sedang bekerja di luar negeri, menjabat sebagai Diplomat di Consul for Information and Socio-Culture Affairs RI yang terletak di Melbourne, Australia. Sementara itu, Mutia sedang bekerja di dalam negeri, menjabat sebagai Business Specialist di Telkom Indonesia sejak 2019.
Baca juga: Lulus Kuliah, Lanjut S2 atau Kerja? Tentukan Pilihanmu!
Apa Dasar Memutuskan Bekerja di Luar atau Dalam Negeri?

Sumber: Pexels
Pertha mengungkapkan tujuannya bekerja di luar negeri berangkat dari pengalamannya mengikuti pertukaran pelajar di Amerika semasa SMA.
“Aku diharapkan bisa memperkenalkan Indonesia supaya ada mutual understanding tentang budaya masing-masing. It fascinates me bahwa ternyata apa yang kita tahu tentang negara masing-masing itu sedikit sekali sehingga aku ingin memperkenalkan hal itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Mutia merasa bahwa bekerja di luar negeri kurang cocok dengan misinya. “Aku sempat kerja di luar negeri, tetapi keluar karena pengen bikin startup di Indonesia,” tutur Muthia.
Ia menambahkan bahwa dalam mencari partner usaha, ia lebih mengutamakan orang Indonesia. Muthia beralasan karena partnernya tersebut akan lebih memahami kebutuhan dan potensi pasar. Selain itu, ia juga tak perlu mengurus segala berkas kerja tentang imigrasi.
Dari keduanya kita bisa belajar bahwa kita harus punya motif yang kuat sebelum memutuskan akan bekerja di mana. Oleh karena itu, mulai tanya ke dirimu sendiri, sebenarnya apa tujuanmu untuk bekerja di dalam negeri atau luar negeri? Namun jika kamu telah bekerja, pastikan bahwa tempat kerjamu dapat mendukung misimu. Jika tidak, kamu dapat berpindah seperti yang dilakukan Mutia.
Baca juga: Dilema Antara Skill, Passion, dan Cuan: Mana yang Perlu Diprioritaskan?
Adakah Cerita Menarik selama Bekerja di Luar atau Dalam Negeri?
Selama bekerja di luar negeri, Pertha merasa nyaman dengan budaya tepat waktu dan fokus kerja, sehingga urusan kantor dapat selesai sesuai jadwal. “*Working hours-*nya jelas, dari 9 to 5, jadi kamu bisa atur waktu dengan baik,” ungkapnya.
Namun, Pertha juga mengungkapkan bahwa masa awal ketika bekerja di luar negeri bukan hal yang mudah. “Kamu keluar dari zona nyaman dan jauh dari keluarga,” tambahnya. Hal ini dapat membuatmu tumbuh dan bersikap lebih dewasa dari sebelumnya.
Pasalnya, kamu harus mengurus banyak hal, seperti mencari dan membayar sewa untuk tempat tinggal, membayar listrik, mengurus visa dan izin kerja, hingga memastikan segala aktivitasmu tidak menyalahi aturan di negara tersebut.
Sedangkan ketika bekerja di dalam negeri, Mutia mengatakan bahwa nyaman atau tidaknya kamu bekerja itu sifatnya relatif. “Kalau kamu gak mau bawa perubahan di tempat kerjamu gampang. Tetapi, ketika ingin bawa perubahan challenge-nya besar,” tuturnya.
Perubahan yang ia maksud adalah perubahan untuk membuat Indonesia punya iklim kerja yang lebih baik dan bisa melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang.
Bagaimana Tantangan Bekerja di Dalam dan Luar Negeri?

Sumber: Pexels
Menurut Mutia, bekerja di dalam negeri bukan berarti akan selalu mulus. Apalagi ketika kamu mengambil jurusan favorit semua orang. “Kamu harus punya keunikan dan kehebatan di bidang kamu,” imbuhnya. Keunikan yang dimaksud Mutia tidak harus sesuatu yang “wah”.
Sedangkan selama bekerja di luar negeri, Pertha menyarankan untuk melakukan riset tentang pekerjaan apa yang paling dibutuhkan di negara tujuanmu. Jika pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuanmu, maka kamu berpeluang untuk mendapat gaji tinggi. Selain itu, penting untuk memiliki sebuah keunikan.
“You better have something good & specifics yang gak dipunya orang di negara tersebut pada umumnya,” ungkap Pertha. Menurutnya, jika kemampuanmu sesuai dengan kebutuhan mereka dan sedikit yang memilikinya, kinerjamu akan dihargai tinggi dan mudah untuk mendapat promosi.
Baca juga: Tips Side Hustle untuk Mahasiswa & Pekerja: Cara Cerdik Tambah Penghasilan
Pengalaman di Luar Negeri Berarti Lebih Kompeten?
Terkait hal ini Mutia menyatakan tidak setuju. Sebab, dalam dunia kerja, pengalaman dan skill set yang dimiliki menjadi hal utama. Ia berbagi pengalaman bisa mendapat tawaran bekerja di BUMN yang prestise. Alasannya, karena ia punya keahlian dan pengalaman tentang blockchain yang belum banyak dimiliki orang lain pada waktu itu.
Selain itu, penting juga untuk menghargai pengalaman yang dimiliki tiap orang. Muthia bercerita bahwa di kantornya ada anak lulusan madrasah yang mumpuni untuk menjadi seorang back end, sehingga dapat menghasilkan karya luar biasa.
Sebelum memutuskan bekerja di luar atau dalam negeri, pastikan kamu punya tujuan karier yang jelas ya, WAWgirls. Kenali diri, asah keahlian, dan siapkan mental agar bisa berkembang. Jalin hubungan baik dengan rekan kerja, karena koneksi yang sehat akan bermanfaat bagi masa depanmu.
Temukan berbagai edukasi inspiratif dari WEWAW, komunitas pemberdayaan perempuan untuk berkembang dalam karier dan bisnis.
Ikuti ragam kegiatan kami melalui:
Instagram: @wewaw.id
LinkedIn: WEWAW Indonesia
TikTok: @wewaw.id
Website: wewaw.org